KASONGAN – Dalam sebulan terakhir, warga di Kabupaten Katingan dibuat heboh dengan kasus hilangnya warga setempat secara beruntun.  Korban pertama bernama Mile, nenek berusia 60 tahun, warga Desa Tumbang Habango, Kecamatan Petak Malai. Mile hilang pada Selasa, 23 Juni lalu. Saat itu korban bersama suami dan anak sedang di kebun. Korban membuat makanan di pondok, sementara suami dan anaknya membersihkan ladang.  Mile menghilang tanpa diketahui arahnya. 

Korban kedua adalah Rayan Hamat (83), yang sering disapa Nenek Kuya. Ia menghilang sejak Sabtu, 4 Juli 2020 sekitar pukul 15.00 WIB. Nenek Kuya sudah ditemukan pada Rabu (15/7) sekitar pukul 14.00 WIB, di perbatasan antara Desa Tewang Karangan dan Desa Dahian Tunggal, satu kilometer dari desa tempat tinggal korban. Korban ditemukan di hutan, dalam kondisi meninggal dunia dan sudah membusuk.

Camat Pulau Malan Hariawan mengatakan, korban ditemukan di daerah Patung Buwu belakang Sungai Ara. “Jenasah korban sudah dievakuasi ke rumah duka,” kata Haryawan, Rabu (15/7) sore.

Korban ketiga yang masih dalam pencarian adalah Ungga Nusi (75), menghilang sejak Rabu, 8 Juli 2020.  Ungga Nusi adalah warga Desa Pendahara, Kecamatan Tewang Sanggalang Garing.  Ungga Nusi diketahui sebelumnya oleh pihak keluarga pada Rabu pagi masih ada dan bertandang ke rumah keponakannya untuk minum secangkir kopi dan berbincang-bincang.

Saat itu korban mengatakan ingin ke seberang Sungai  Desa Pendahara, untuk mencari lokasi puya atau zircon. Setelah itu korban langsung keluar rumah, namun hingga kini korban tidak pulang ke rumah. Keluarga sudah mencari ke lokasi dimana korban ingin bekerja, namun tidak ditemukan. Warga bersama aparat masih terus melakukan pencarian terhadap dua orang warga, Mile dan Ungga Nusi. Kt1